penelusuran dan gangguan
ketertarikan muncul, pada saat yang bersamaan dimulai pula sebuah proses penelusuran. penelusuran ini dalam konteks yang lebih luas dapat menghantarkan pada pengetahuan dan bila melibatkan tindakan maka disebut dengan keterampilan tertentu. dengan bahasa yang lebih sederhana disebut dengan belajar atau berlatih. penelusuran menjadi jalan menuju keterampilan ataupun ilmu pengetahuan.
penelusuran di sini diawali dengan perhatian yang disertai perhatian pada fenomena atau rangkaian fenomena tertentu. dengan adanya ketertarikan akan pengetahuan, maka proses penelusuran tersebut pun berlangsung. proses penelusuran ini tentunya tidak terlepas dari berbagi ‘gangguan’ berupa kesibukan dan juga keterbuaian. hambatan-hambatan tersebut di satu sisi dapat berupa kesibukan yang menghanyutkan dalam menilai dan mengadili fenomena, dan di sisi lainnya terbuai dalam ketenangan. tentu, saat ini, dengan sedikit menelaah, telah ada pengetahuan bahwa kedua hal tersebut tidaklah bermanfaat bagi ia yang berlatih. walau telah ada pengetahuan secara nalar, kesibukan dan keterbuain tersebut adalah bagian dari setiap proses penelusuran. karena itu pengetahuan secara nalar adalah langkah awal, hingga ada pengetahuan yang berasal dari pengalaman melalui praktek.
karena inilah, ia yang berlatih didorong untuk tekun dan terus berlatih di dalam kehidupan sehari-hari agar pengetahuan dan perhatian dapat tumbuh dengan subur. dapat membedakan sewaktu penelusuran berlangsung, sewaktu penelusuran dipenuhi dengan kesibukan pandangan, dan sewaktu penelusuran terbuai pada ketenangan menjadi proses yang berlangsung terus menerus di dalam kehidupan ia yang berlatih.
– sen