kesadaran - seperti apa adanya
ia berjalan di tengah hutan lebat, melewati jalan setepak kecil dengan kubangan lumpur yang tak dihindarinya. kakinya kotor, terbersit senyum dan matanya menatap lembut ke depan. sesekali ia tertawa kecil melihat burung-burung yang melompat-lompat, berkicau ceria di atas dahan-dahan pohon di kiri kanannya.
terus ia berjalan dan tampak anak sungai dengan air yang jernih di depan. dangkal sungai itu, tak berlama-lama diseberanginya. lumpur di kakinya perlahan terlepas dan langkahnya kembali bersih, air sejuk menyegarkan kakinya. senyum kembali terbersit di bibirnya dan ia berkata, “memang seperti apa adanya.”
dilaluinya setiap langkah tanpa usaha berlebih, langkah kaki selalu ringan dan tak bertumpuk beban. dilihatnya setiap hal yang terjadi, tak sibuk ia memilih diantaranya.
yang perlu dilihat telah dilihat dan selalu ada, tak perlu ia mencari-cari yang tak lagi ada.
– Sen